Jumat, 31 Januari 2014

PENTINGNYA PERTEMUAN RUTIN WALI SISWA




Keberhasilan proses pendidikan anak tidak hanya ditentukan oleh sekolah. Faktor lain yang juga sangat berperan penting dan bahkan bisa jadi lebih utama adalah faktor orang tua dan juga faktor lingkungan masyarakat. Sekolah, orang tua, dan lingkungan masyarakat merupakan tiga faktor penting yang sangat mempengaruhi hasil pendidikan.  Tanpa sinergi ketiganya hampir mustahil dicapai hasil pendidikan yang maksimal. Bahkan guru yang hebat sekalipun sulit untuk mengantarkan anak didiknya menjadi sukses bila tidak di dukung orang tua dan lingkungan yang baik.
Sinergi antara sekolah, orang tua, dan lingkungan masyarakat haruslah  dilakukan secara proaktif dan berkelanjutan. Karena, bila hal ini tidak dilakukan maka bisa jadi akan terjadi saling menyalahkan dan mencari alasan ketika hasil belajar tidak sesuai harapan. Dari sekolah guru merasa sudah membimbing anak secara maksimal dan menganggap orang tua yang kurang perhatian. Sebaliknya tidak jarang juga orang tua menganggap guru yang belum berhasil membimbing anaknya di sekolah sehingga nilainya jelek atau sikapnya jelek. Padahal orang tua merasa sudah menitipkan, mempercayakan dan mengeluarkan biaya untuk proses pendidikan anaknya di sekolah.
Saling menyalahkan dan mencari kambing hitam dari kegagalan pendidikan anak tentunya tidak akan terjadi kalau sekolah dan orang tua siswa aktif berkomunikasi tentang proses pendidikan siswa. Diantara cara efektif yang bisa dilakukan adalah melalui kegiatan pertemuan rutin orang tua/wali siswa.
Kebanyakan sekolah mengadakan pertemuan dengan wali siswa hanya menjelang pembagian rapor. Dan itupun cenderung menjadi forum satu arah, yaitu dari sekolah ke orang tua. Padahal kegiatan pertemuan wali siswa bila dilakukan  lebih sering dan dikelola dengan baik akan berdampak besar pada keberhasilan proses pendidikan.
Salah satu sekolah yang telah menyelenggarakan kegiatan rutin temu wali siswa adalah SD Unggulan ‘Aisyiyah Bantul. Di sekolah ini, kegiatan pertemuan wali siswa rutin diselenggarakan setiap 1 bulan sekali tiap kelas. Penulis sendiri sebagai salah satu guru kelas di SD Unggulan ‘Aisyiyah Bantul selalu mengikuti/menyelenggarakan pertemuan wali siswa secara rutin tiap bulan di kelas yang diampu.
Banyak manfaat yang bisa didapat dari kegiatan rutin pertemuan wali siswa ini, diantaranya:
1.    Menjalin silaturahmi antara guru dan orang tua siswa.
Komunikasi aktif dan tatap muka langsung antara orang tua siswa dan guru kelas dalam forum temu wali siswa akan berdampak erat dan akrabnya silaturahmi. guru dan orang tua bisa saling memberikan informasi terkait perkembangan anak. Seringnya pertemuan antara guru dan orang tua tentunya menjadikan guru akan menjadi semakin tahu tentang kondisi anak didik secara utuh. Dengan demikian pendekatan pembelajaran bisa tepat sesuai gaya belajar anak.
2.    Sarana melaporkan perkembangan siswa.
Orang tua sangat butuh informasi tentang perkembangan putra/putrinya di sekolah tidak hanya melalui buku rapor. Melalui pertemuan wali siswa ini, guru bisa melaporkan perkembangan siswa baik bidang akademik maupun non akademik lebih awal. Dengan adanya informasi awal, maka bila diketahui seorang siswa mengalami hambatan atau ketertinggalan mengikuti pelajaran bisa segera dicari solusinya.
3.    Ajang unjuk ketrampilan siswa.
Dalam pertemuan wali siswa bisa disajikan tampilan siswa seperti; baca puisi, menyanyi, praktik ibadah, dan hal lain yang sesuai dengan kompetensi dasar yang telah dipelajari anak. hal ini sekaligus sebagai pembuktian langsung pada orang tua tentang perkembangan kemampuan anak.
4.    Menggali masukan dari orang tua.
Orang tua seringkali memiliki ide-ide yang baik untuk kemajuan sekolah maupun kemajuan kelas. Lewat forum pertemuan wali siswa ini mereka bisa mengemukakan ide-ide tersebut dan sekolah bisa menyaring ide dan masukan mana yang akan dilaksanakan.
5.    Menginformasikan pada orang tua tentang program pembelajaran ke depan.
Materi ajar atau kompetensi dasar yang akan diajarkan selama 1 bulan ke depan bisa disampaikan dalam forum pertemuan wali siswa. Harapannya orang tua tahu persis target kompetensi yang akan diajarkan kepada siswa dan mereka bisa berpartisipasi aktif mendampingi anak belajar di rumah.
Masih banyak lagi manfaat yang bisa didapat dari kegiatan pertemuan rutin wali siswa. Oleh karena itu, bagi sekolah dan guru yang masih jarang melakukan kegiatan pertemuan wali siswa kiranya mulai bisa diagendakan.

Triyanto, S.Pd.
Guru SD Unggulan ‘Aisyiyah Bantul.

Jumat, 24 Januari 2014

Usulan Program PRM Dahromo Tahun 2014




    1.    Resuffle kepengurusan,
Pengurus yang tidak aktif perlu diganti dengan anggota lain yang lebih aktif. Posisi penting yang perlu segera diganti adalah wakil ketua dan wakil sekretaris.

    2.    Rapat rutin pimpinan 1 bulan sekali dengan cara mobile/bergilir di rumah pengurus

    3.    Mengadakan pengajian anggota dengan mengundang seluruh bapak-bapak (KK) di Dahromo I, Dahromo II dan Trukan sebagian (minimal 6 bulan sekali).

     4.    Pengadaan simbol-simbol Muhammadiyah (Lambang Muhammadiyah dan Aisyiyah) untuk dipasang di Masjid, Musholla dan TPA. Khusus di TPA ditambahkan gambar tokoh-tokoh Muhammadiyah.

     5.    Pengadaan buku-buku Muhammadiyah (HPT, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, dll) serta berlangganan majalah Suara Muhammadiyah untuk setiap Masjid-Musholla di wilayah Dahromo.

     6.    Pemberian SK kepengurusan Takmir Masjid dan Musholla

     7.    Pelatihan imam dan khatib, bekerjasama dengan Takmir Masjid Nurrokhim.

     8.    Menyelenggarakan/mengelola kegiatan rutin: zakat fitrah, qurban, sholat Iedul Adha dan Iedul Fitri.



Disampaikan dalam rapat konsolidasi PRM Dahromo, Selasa 21 januari 2014 
 oleh Triyanto, S.Pd

Permasalahan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dahromo (Fakta dan Tantangan Periode 2010-2015)


Muhammadiyah


    1.    Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dahromo dirasa kurang kompak dan solid, diantara faktor penyebabnya adalah:
     a.    Kurangnya komunikasi antara pimpinan dengan pimpinan, dan pimpinan dengan anggota.
     b.    Tidak aktifnya 2 orang pengurus yang berposisi penting, yaitu wakil ketua dan wakil sekretaris.
     c.    Rapat rutin pimpinan yang monoton diselenggarakan diserambi masjid dan sering tanpa kosumsi 
d.    Adanya perbedaan pandangan metode dakwah antara pimpinan yang belum bisa disatukan dan berkembang seolah ada kubu-kubuan.

     2.    Sebagian besar masyarakat Dahromo tidak tahu tentang Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dahromo

     3.    Program/kegiatan yang berjalan lancar sementara ini baru kegiatan seputar Idul Adha dan Idul Fitri.

     4.    Amal usaha (masjid dan musholla) belum dikoordinir secara rutin dan terstruktur, cenderung berjalan sendiri-sendiri. Dalam hal ini kita tetap bersyukur karena masing-masing amal usaha bisa berjalan lancar. Namun kiranya akan lebih baik bila bisa dikoordinasikan.







Disampaikan dalam rapat konsolidasi PRM Dahromo, Selasa 21 januari 2014
oleh Triyanto, S.Pd